EVALUASI VEGETASI HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN TOSA KECAMATAN TIDORE TIMUR
Keywords:
vegetasi mangrove, indeks nilai penting, indeks diversitas.Abstract
Penelitian yang dilakukan pada pengambilan sampel vegetasi menggunakan metode kuadrat yang dibagi dalam 3 blok/ areal dengan jumlah plot 27. Pada masing-masing plot diamati dan dicatat spesies yang ada pada tingkat pohon, pancang dan semai kemudian mengukur diameter batang dan tinggi batang untuk semai. Sehingga didapat indeks nilai penting pada setiap jenis spesies dan untuk menentukan indeks diversitas hutan mangrove. Hasil pengamatan menujukkan kondisi vegetasi mangrove masih kurang efisien untuk dijadikan sebagai sarana pelestarian maupun pencegahan abrasi pantai. Spesies mangrove pada tingkat pohon yang memiliki nilai penting dengan kriteria tinggi adalah spesies Sonnetaria alba yaitu 218,6%-300% sedangkan pada tingkat pancang spesies yang memiliki nilai penting dengan kriteria sedang adalah Rhizopora mucronata dan Rhizopora apiculata yaitu 128,94% dan 145,79%-177,39%. Kedua spesies pada tingkat semai sama-sama memiliki kriteria nilai penting sedang yaitu 133,27%-166,73%. Indeks diversitas hutan mangrove baik pada tingkat pohon, pancang maupun semai masih dalam kriteria sangat rendah yaitu 0,50-0,58. Rendahnya indeks diversitas membuat perlunya revegetasi agar fungsi hutan mangrove semakin efisien
Downloads
References
Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius
BLH. 2014. Kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi Hutan Mangrove dan Kelurahan Tosa Kecamatan Tidore Timur. Kota Tidore Kepulauan: Bidang Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan
Dahuri, R. 2002. Integrasi Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Makalah disam-paikan pada Lokakarya Nasional Pengelolaan Ekosistem mangrove di Jakarta, 6-7 Agustus 2002
Emiliana, 24-11-2010. Mangrove Zonation (internet) Tersedia: http://emyshoran.blogspot.com/2010/11/mangrove-zonation.html
Fandeli, C. 2012. Bisnis Konservasi, Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingungan Hidup. Yogyakata: Gajah Mada University Press
Gustab. 2009. Evaluasi Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan Konservasi Taman Wisata Alam Gunung Meja Di Kabupaten Manokwari, (Skripsi S-1 Prodi Teknik Lingkungan) Yogyakarta: STTL Yayasan Lingkungan Hidup
Indriyanto. 2006. EKOLOGI HUTAN. Jakarta: PT Bumi Aksara
Kordi K, M Ghufran H. 2012. EKOSISTEM MANGROVE Potensi, Fungsi, dan Pengelolaan. Jakarta: Rineka Cipta
Laporan Lingkungan I. 2013. Buku Instruksi Kerja Praktikum Laboratorium Lingkungan I. Yogyakarta: Team Laboratorium.
Onrizal dan C. Kusmana. 2004. Buku Ajar Ekologi dan Manajemen Mangrove (internet)Tersedia:repository.usu.ac.id/bistream/123456789/25351/4chapterII.pdf (Diunduh: 11 Maret 2015)
Onrizal. 2008. Panduan Pengenalan dan Analisis Vegetasi Hutan Mangrove. (internet) Tersedia: https://onrizal.files. wordpress.com/2008/11/p3h-2008-onrizal-mengenal-dan-anveg-mangrove. pdf. (Diunduh: 05 – 05 – 2015)
Rahmawaty. 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan Masyarakat. (internet) Tersedia: www.academia.edu/9400810/kerusakan_ekosistem_hutan_mangrove. (Diunduh: 11 Maret 2015)
Rusila Noor, Y., M. Khazali, dan I N.N. Suryadiputra. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP, Bogor.
Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif : Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Jakarta: Penerbit Usaha Nasional
UU, No.5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, (internet) Tersedia: ditjenphka.dephut. go.id/wp-content/uploads/2013/08/2. Nomor_5_Tahun_1990.pdf (Diunduh: 12 Maret 2015.